MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH

 

Yang Ber_ILMU layak untuk di MULIAKAN.

Usia saya 53 tahun, mungkin sezaman dengan Ibu Kanjeng yang saya kagumi. Mungkin juga seusia guru Blogger kita semua , Om Jay. Semoga Allah selalu melindungi dan merahmati keduanya. Namun dari sisi dunia tulis menulis, saya ibarat masih duduk di Sekolah Dasar. Maka kudu takdzim sama pemateri, segenap para nara sumber. Beliau semua luar biasa!

Jadi 20 menit, sebelum dimulai sudah siap Lap Top dan Hp (sesuai saran Bu Maesaroh) Namun masih  mimpin sholat Isyak 2 anak gadis dan satu perjaka kecil di rumah. Sesudah itu Jreeng...jreeng..jreeng. Siap takdzim belajar. 

Bismillah

Bi 'Idznillah.

Pertemuan ke-4  Senin, 19 Juli 2021

Tema        : Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Pemateri   : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.

Moderator : Ibu Aam Nur Hasanah.

Kelas di buka oleh Bu Aam dengan pujian terhadap Allah Tuhan semesta Alam serta Sholawat kepada Nabi agung Muhammad Sholallahu 'alaihi Wasalam. Tak lupa Bu Aam menyampaikan kalimat takdzim kepada para guru kita, 

"Terimakasih tak lupa saya ucapkan pada om jay dan tim karena telah memberikan saya kepercayaan dan kesempatan berbagi di grup yang hebat ini,, semoga materi yang saya bagikan malam ini bermanfaat."

Bu Nora, demikian Bu Aam memanggil, memulai paparan dengan mencoba open min terhadap peserta. Bahwa setiap peserta yang pernah melewati jenjang S1, pasti pernah memiliki Karya Ilmiah (Skripsi) yang jenjang S2 (Tesis). Bagi yang menjadi guru, juga dituntut membuat PTK atau best practise yang lain.

"Misalkan bagi yang sedang kuliah S1, S2 atau S3 Tujuannya semata hanya untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di rak Perpustakaan atau bahkan di gudang."

Bu Nora, memaparkan bahwa faktanya ternyata karya ilmiah hanya dibuat sebagai tuntutan saja. Lebih lanjut menurut Bu Nora, 

"Bagi yang sedang atau sudah pernah menulis PTK ataupun best Practice, setelah laporan PTK dibuat, dikumpulkan ke penilai angka kredit, laporan tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh penulis sendiri. Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan sekolah".

Sedih juga ternyata, bahwa kita semua pernah mati-matian membuat karya ilmiah, lalu tergeleltak begitu saja. Sayang !

"Padahal, jika kita mengingat perjuangan untuk membuat dan menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun" Demikian Bu Nora terus mencoba menggelitik hati peserta. Bu Nora 100 % persen benar! ini juga yang terjadi pada diri saya. 

Bagaimana solusi yang menarik? Berikut ini jawabannya: 

MENGUBAH MENJADI BUKU!!

Apa manfaat karya ilmiah VERSI BUKU?? 

1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

2. Buku dapat diperjualbelikan,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK,  juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui 

4. Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri

5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU

Bagaimana caranya ? 


Judul KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian. 

Sebagai contoh:

JUDUL TESIS 

 "Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA

Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU

"KIAT MENULIS MODUL BERBASIS RISET"

Yang perlu digaris bawahi menurut saya adalah  ulasan Bu Nora, 

Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.

Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya.

Materi kali ini sangat bersifat tekhnis, jika kita kehilangan satu moment, dijamin "bliyut", karena sangat berurutan. Selanjutnya, cara merubah Karya tulis menjadi buku adalah  


 2. Ubah bab I (pendahuluan) pada KTI menjadi bab I buku Namun, disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
A. Hapus rumusan masalah
B. Hapus definisi operasional 
C. Hapus manfaat penelitian

Kita dapat mengisi bab I ini dengan memasukan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan menggunakan metode/media/model pada pembelajaran, atau materi pelajaran yang kita teliti

Seperti yang saya tegaskan , kali ini kita harus berpikit runtut dan sistimatis. Agar tidak ada info yang terpotong. Biar lebih maksimal!  Kita lanjut mengikuti paparan Bu Nora Tekhnik yang ke 3: 


Bab II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori pada bab II KTI asli
Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran berbasis riset
Ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku 
Bab 2 TEORI BELAJAR
2.1. belajar
2.2. permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal modul 
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
Dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai...
Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku

Tekhnik berikutnya adalah 

4. Bab V dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan. 
A. Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat      diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian.... "

          B.Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan              lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah

       C. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik        yang penting saja. Grafiklain yang tidak ditampilkan, ubah dalam                   bentuk kalimat

5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu nrangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca  yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id,Jurnal ilmiah, e book atau karya ilmiah lainnya.
Perlu diperhatikan !
JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain            blogspot, wordpress, dll.

8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit . Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya

Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah BUKAN BERARTI HANYA mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita.

Terakhir, Ibu Nora memaparkan :

Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

Cukup menggelitik hati, jadi ingat skripsi saat pontang panting membuat skripsi. Boleh juga nich!

Salut juga untuk Bu Aam, yang tetap menemani kita. Padahal si Kecil sedang sakit. semoga segera sembuh.

Berikut saya sertakan beberapa sesi tanya jawab :

Pertanyaan ke-1

Nama : Omma Babys 

Alamat: NTT

Pertanyaan:

1.karya tulis seperti apa saja yg bisa mnjd buku?

2. Bolehkah karya tulis ilmiah yg ada di perpustakaan hasil karya peserta didik dijadikan buku? Trm ksh bunda Nora n bunda Aam.

JAWABAN :

Terimakasih bu omma yang hebat

1. Karya yang pernah diaplikasikan dalam pembelajaran sehingga kita dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan dari model atau teknik yang diterapkan. Selain itu, jika model sudah pernah diuji cobakan maka pembaca akan semakin yakin keefektifan dari karya itu. Sebagai contoh karya yang dapat dikonversi menjadi buku adalah PTK, skripsi, tesis, disertasi, dan karya penelitian lainnya

2. Boleh saja asal nama penulis asli tetap disematkan dan ketika mengkonversi menjadi buku, penulis asli sudah mengetahui bahwa karyanya akan dikonversi menjadi buku. Ini untuk menghindari adanya pelanggaran hak cipta karena meskipun yang menulis siswa, namun hal itu bukan hasil pemikiran asli dari. Kita sendiri. 

Dan tetap ingat ketika konversi KTI menjadi buku bukan berarti hanya mengubah judul saja namun isi nya sama persis antara KTI versi buku dan KTI asli. Jika demikian dilakukan maka akan terjadi self plagiarisme

Pertanyaan ke-2

Saya Nelly-Banda Aceh

Karya tulis ilmiah bagi guru dengan dosen,  apakah ada perbedaan dalam isinya?

JAWABAN:

Terimakasih bu nelly yang hebat

Untuk dosen biasanya membuat penelitian dengan hibah dari dikti.. Bisa tentang pengabdian masyarakat ataupun penelitian ilmiah. Tentunya format berbeda dengan karya ilmiah guru karena disesuaikan dengan aturan dari Dikti. Tetapi untuk metodologi nya secara umum hampir sama. Tergantung jenis penelitian ilmiah yang ditulis (penelitian eksperimen, penelitian pengembangan, atau kualitatif) 

Guru biasanya membuat karya ilmiah berupa PTK atau best practice. Namun tidak menutup kemungkinan guru juga dapat membuat penelitian eksperimen, penelitian pengembangan ataupun penelitian kualitatif

Pertanyaan ke-3

Nama           : Ali Mustofa

Alamat         :  Sragen

Gelombang : 19

Setiap keuksesan melalui ritme dan semangat yang berkesinambungan.

Apa kiat dan jurus yang ibu lakukan sehingga mudahnya menembus jalan untuk menghasilkan sebuah karya berupa buku.

JAWABAN :

Terimakasih Pak Ali yang hebat

Caranya belajar dan bergabung dengan komunitas penulis seperti ini pak πŸ˜ƒ. Karena jika kita bergabung dengan sesama penulis, maka akan memantik semangat kita untuk mau dan bisa menulis juga. Apalagi jika di komunitas tersebut ada yang sudah berhasil membukukan karyanya,, nah ini bisa jadi kompor bagi diri kita untuk bisa meniru hal itu πŸ˜ƒ.  

Biasanya juga dari grup komunitas, kita diberikan solusi jika kita mengalami mandeg ide. Saran dan masukan dari sesama teman di grup dapat menjadi bahan kita untuk menulis. Akhirnya karya pun terbuat πŸ˜ƒ

Pertanyaan ke-4

Assalamu'alikum Bu Nora, saya Bu Diyah , Malang. Izin bertanya. Misal Skripsi kita sudah lama nih, tapi menurut kita masih menarik dan relevan. Apa bisa menjadi buku. Mengingat sudah lama sekali. Adakah kiat-kiat untuk bisa menjadi topik kekinian. Terima kasih.

JAWABAN :

Terima kasih bu Diyah yang hebat 

Masih bisa bu. Namun ibu dapat menambahkan di bagian isi dengan pembelajaran yang sedang in sekarang. Sebagai contoh dikaitkan dengan STEAM yang sekarang sedang hangat-hangatnya. Atau juga HOTS,, jadi ada pembaruan dari segi isi. Disesuaikan dengan kondisi sekarang. 

Dengan demikian buku hasil konversi skripsi ibu lebih kekinian karena relevan dengan kondisi pendidikan yang dibutuhkan sekarang

Pertanyaan ke - 5

Ms Phia

Pertanyaan;

Jika penelitian di buat bersama dengan peneliti dari Luar negeri. Saat akan dibukukan apakah dibutuhkan izin yang tertulis dari penulis tsb di redaksi buku nya?

JAWABAN :

Terimakasih Ms Phia yang hebat

Betul sekali bu,, tetap harus ada ijin dari penulis lainnya karena itu merupakan karya bersama. 

Izin bisa secara lisan atau tulisan. Yang penting ada pemberitahuan terlebih dahulu agar tidak terjadi masalah di kemudian hari karena karya ilmiah itu bukan murni dari hasil pemikiran kita saja melainkan pemikiran bersama

Pertanyaan ke- 6

Nama           : Dwi Pratiwi

Alamat         :  Sukabumi

Gelombang : 20

Benar, kita menyimpan karya menjadi koleksi perpustakaan dan pribadi lagi setelah dipergunakan untuk kenaikan pangkat. Apakah ada maksimal tahun pembuatan karya ilmiah baik skripsi, tesis atau PTK yang dapat dijadikan buku dan dapat terbit terutama untuk penerbit Mayor?

JAWABAN :

Terima kasih bu dwi yang hebat

Sejauh sepengetahuan saya tidak ada batas tahunnya bu. Namun tetap isi buku hasil konversi KTI sebaiknya dikaitkan dengan kebutuhan pendidikan sekarang ini. Sehingga buku lebih kekinian. 

Apalagi jika buku itu ingin diterbitkan di penerbit mayor. Isi buku harus yang sedang dicari oleh masyarakat sekarang karena di penerbit mayor ada proses seleksi isi naskah. Tidak semua naskah yang masuk diterima di penerbit mayor.

Pertanyaan ke-7

Assalamu Alaikum mau nanya Bun

Nama Helwiyah

Alamat Bekasi

Gel 20

1. Kemampuan apakah yang mendukung kita untuk dapat merubah KTI menjdi buku?

2. Apakah   ibu Nora bersedia  mendampingi peserta pada gel 19-20 ini untuk mencoba mengubah KTI menjadi buku sebagai langkah follow up?

JAWABAN :

Terimakasih bu helwiyah yang hebat

1. Literasi yang baik akan memberikan kita kemudahan untuk menulis dan membukukan karya kita karena semakin banyak baca maka akan makin banyak tahu dan paham. Kosa kata juga akan makin kaya sehingga menulis apapun akan terasa mudah. 

2. Sangat bersedia bun,, dengan senang hati πŸ˜ƒ. . Silahkan dapat dikoordinir πŸ˜ƒ

Pertanyaan ke -8

Assalamualaikum Bu Nora, saya Sri Sundari (Gelombang 19) dari Karawang izin bertanya.  Apakah nilai-nilai hasil penelitian kita juga dimasukkan ke dalam buku kita? Di bab berapa biasanya ditulisnya? Terima kasih.

JAWABAN :

Terima kasih bu sundari yang hebat πŸ˜ƒ

Betul ibu tetap dimasukkan agar pembaca lebih yakin bahwa karya ini sudah pernah diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Biasanya hasil penelitian ada pada bab setelah uraian kajian Pustaka KTI kita bu. 

Misal kajian Pustaka KTI dijabarkan pada bab 2 dan bab 3, maka hasil penelitian ada di bab 4. Tetapi jika penjabaran kajian Pustaka berakhir di bab 4, maka hasil penelitian ada di bab 5. 

Jadi patokan bab yang berisi hasil penelitian tergantung pada bab yang menjabarkan kajian Pustaka KTI

Pertanyaan ke - 9

Teguh Prasetyo , Guru kelas 4 SD di Semarang , Bagaimana cara membuat buku dari hasil karya tulis orang lain agar tidak terkena pelanggaran plagiat, atau lebih aman jika buku yang dibuat Duet bersama pemilik Karya ilmiah, misal sebagai guru duet dengan seorang Dosen yang punya puluhan karya ilmiah kita gandeng.

JAWABAN : 

Terimakasih pak teguh yang hebat

Wah dari semarang juga ya pak,tetanggaan kita ya.. Hehe

Kita bisa menggunakan teknik parafrase untuk menghindari terjadinya plagiarisme. Adanya editor juga membantu agar isi buku kita jauh lebih baik. Jadi setelah buku konversi KTI selesai dibuat, minta bantuan editor untuk mengecek hasil tulisan kita. Apa saja kurangnya, kesalahannya dan apa saja yang perlu ditambahkan.

Untuk teknik parafrase, Kita dapat mengikuti panduan dari  OWL Purdue, yaitu :

1. Bacalah kembali teks asli sampai Anda  benar-benar memahami isi dari teks tersebut

2. Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks tadi dalam sebuah kertas.

3. Buatlah daftar beberapa kata penting dari naskah asli. Ini akan membantu Anda untuk mengingatkan kembali isi dari kalimat pada naskah asli tersebut. 

4.kembangkan kata-kata penting tadi menjadi sebuah kalimat utuh dengan gaya bahasa Anda sendiri. Pilih diksi yang mudah dipahami oleh pembaca.

5.Bandingkan tulisan parafrase Anda tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam hasil parafrase tersebut.

Contoh 1:

Kalimat asli         : Sebuah kejutan di bidang realita maya (virtual reality) terjadi pada tahun 1961 dengan kemunculan Sensoramanya Heilig.

 Hasil parafrase : Hasil karya Heillig yang dikenal dengan nama Sensorama membawa perubahan yang signifikan dalam sejarah realita maya (krisnawati, 2000, hlm 55).

Contoh 2:

Kalimat asli         : Komputer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang belum pernah bisa mereka kunjungi sebelumnya, termasuk ke permukaan planet lain.

Parafrase            : Melalui komputer, orang dapat pergi ke tempat yang belum pernah mereka kenal. (Krisnawati, 2000, hlm 57).

Atau dapat juga mencari sinopsis atau padanan kata dalam kalimat yang akan di parafrase kan, mengubah kalimat aktif menjadi pasif, dan seterusnya. Banyak cara untuk mem parafrase kan suatu kalimat

Pertanyaan ke-10

Nama. Ries Muhammad Effendy

Dari SDN JATINEGARA KAUM 01 Jakarta timur 1. 

1. Butuh berapa dari awal jika serius ptk atau skripsi di buat buku.?         

2.  Berapa hal minimalnya biasanya

3. Berapa. Biaya yg di butuhkan untuk mencetak dan biasanya mendapat berapa buku?

JAWABAN :

Terimakasih pak riees

1. Proses mengubah tesis saya menjadi buku sekitar 3-4 bulan pak karena saya selingi dengan kegiatan lain sehingga tidak fokus. Hehe.. Namun jika bapak ibu fokus, sebulan pasti sudah jadi. 

2. Karena KTI versi buku biasanya minimal 100 halaman A5

3  untuk biaya penerbitan tergantung dari masing-masing penerbit. Beda penerbit beda biaya

ILMU YANG LUAR BIASA! terimakasih Bu Nora!

Semoga Berkah dan Sehat Selalu!

Malang, 19 Juli 2021

Komentar

  1. Sesi tanya jawab pun terekam, sempurna.

    BalasHapus
  2. Bulan Ramadhan Bulan Puasa. Malam ini sungguh luar biasa. Ibu Noralia narasumbernya. Selamat hari raya idul Adha. Semoga kita jadi manusia yang takwa. https://youtu.be/r3MkrHUjrkE

    Selamat hari raya idul Adha bagi yang merayakannya, dari omjay guru blogger Indonesia.

    BalasHapus
  3. WOW. Luar biasa Bun πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  4. Masya Allah ..paket komplit...tak terlewatkan..
    Kenapa hurufnya membesar Bun?

    BalasHapus
  5. Saya juga gak tahu....sudah saya coba otak atik..tetap besar πŸ˜€πŸ€­

    BalasHapus
  6. Lengkap banget Bu, mantap Bu.πŸ‘

    BalasHapus
  7. kereeenn Bunda,syukak narasi awalnyaπŸ˜˜πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  8. Lengkap sekali resumenya, tapi jangan lupa nanti mau dibuat sprti apa bukunya nanti ya, kan dr kunpulan resume..

    Semangaat terus

    Mampir k blog saya Jagoan Banten

    BalasHapus
  9. Keren bun.. lengkap tulisannya. Tetap semangat yaa...

    BalasHapus
  10. Lengkap sekali tulisannya bu. mantap bu... lanjutkan ....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGATASI WRITER'S BLOCK

MATSAMA 2021-2022 : TUNJUKAN TARING (Tangkas dan Ringkas) dan TAMANmu (Tanggungjawab dan Iman) MELALUI DARING.

MEMBONGKAR RAHASIA MENULIS HINGGA MENERBITKAN BUKU