MENULIS DI KALA SAKIT

 


Menulis di Kala Sakit. Judul yang sangat menantang disajikan pada malam hati ini.

Hari/tgl                               : Jumat, 18 Juni 2021

Kelas                                   : Belajar Menulis Gel. 18

Judul Materi                         : Menulis di Kala Sakit

Pemateri                              :  Suharto, S. Ag. M. Pd. 

Kenapa menantang?  Judul itu seolah-olah berkata, "Lu sehat kok gak nulis-nulis!". Nah Loe!!!!

Dan ternyata luar biasa. Sangat luar biasa. Saya sungguh tidak sanggup berkata-kata. Ya Robbi, Sungguh Allah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Alim. Nara Sumber dalam group Gelombang 18. Belakangan Nara sumber di gelombang 18, selalu membuat saya takjub. Terpesona! Entahlah mau pakai alasan apalagi saya? 

Sebelum saya ulas materi Menulis di Kala Sakit, ada baiknya kita ta'aruf terlebih dahulu dengan Nara Sumber yang sangat memotivasi kita semua. 

Curriculum Vitae

Suharto, S.Ag., M.Pd.

Alias Cing Ato /  Cang Ato.

Asli Betawi Jakarta.

Pendidikan:

S-1 IAIN  Jakarta

S-2 UNISMA Bekasi 

Kerja:

Guru Madrasah Tsanawiyah negeri (MTsN 5 Jakarta)  Kementrian Agama DKI Jakarta.

Bidang studi: Fikih ( Hukum Islam)

 Karya Tulis:

Solo

1. Mengejar Azan (2018)

2. GBS Menyerangku (2020)

3. Menuju Pribadi Unggul (2020)

4. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

5. Belajar Tak Bertepi (2021)


Antologi

1. Bukan Guru Biasa (2017)

2.  Kisah Guru Inspiratif (2020)


Cang Ato, demikian nama pena beliau, sudah lama ingin menulis, namun sulit merangkai kata. Namun Cang Ato tidak putus asa, ketika lagi bumingnya literasi di sekolah-sekolah, Cang Ato ikut membaca buku. Mulailah beliau  tertarik untuk menulis, walaupun pernah menulis, tapi tidak pernah jadi. Cak Ato  mencoba mencari wadah pelatihan menulis. Mulai dari  Facebook, mengikuti  pelatihan menulis di wisma UNJ. Di sinilah mulai  kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga sering mengikuti kegiatan beliau. 

Selanjutnya Cak Ato mulai menghasilkan karya solo. Setelah berguru lagi dengan media guru, dari sana saya menerbitkan buku perdana solo"Mengejar Azan" buku cerita tentang perjalanan menuntut ilmu. 

Namun ternyata, malang tak dapat diraih. Beliau menderita penyakit langkah yang membuat badan beliau lumpuh total tak berdaya. Hampir satu tahun setengah beliau bergulat dengan penyakit GBS tersebut.  
Lebih jelasnya, berikut paparan beliau:
Menulis Dikala Sakit

Suatu hari handphone istri tertinggal dan berdering. Saya coba minta asisten rumah tangga untuk mengambilnya dan meletakkan di atas dada saya. Saya coba untuk menyentuh, Alhamdulillah, bisa terbuka. Dalam hati kecil berkata ke mana ya, handphone milik saya, sudah 1,5 tahun lepas dari saya.

Ketika istri pulang dari sekolah, saya pinta HP saya dan sekaligus minta dibelikan kartu baru. Karena yang lama mati. Tak pikir panjang istri mencari HP dan membelikan kartu baru.

Terasa hidup kembali.

Saya berusaha menggunakan HP walau tidak bisa menggenggam, cukup beli alat HP lalu disangkutkan pada jari jempol tangan kiri dan menulis menggunakan jari tengah. Bagus jari manis dan kelingking tertekuk hingga tidak menghalanginya untuk menulis. Karena jari tengah yang terpanjang, maka saya gunakan untuk mengetik.  Ternyata semua yang terjadi ada hikmahnya. maka itu syukuri saja dan jangan mengeluh pasti Tuhan punya maksud tertentu.

Mulailah melacak Facebook saya, cukup makan waktu 3 hari baru bisa terlacak. Alhamdulillah, sejak itu saya memposting kondisi saya, hingga banyak simpati dan empati berdatangan.

Dalam hati kenapa saya tidak menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Akhirnya saya menulis apa yang pernah saya baca, lihat, dan saya dengar. Karena saya senang dengan motivasi, maka saya hampir setiap hari menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup. Di samping juga menulis tentang apa yang sedang terjadi pada diri saya.

Saking asyiknya menulis hingga lupa bahwa diri ini sedang sakit, tetiba secara perlahan, tapi pasti ada progres yang menggembirakan, tubuh ini mulai bergerak satu persatu. Allahu Akbar.....

Banyak respon positif berdatangan, hingga banyak yang membaca bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Saya pun tambah semangat. Sehingga tidak tidur sebelum ketemu bahan untuk ditulis besok. Setiap habis salat subuh hingga jam 7 saya menulis. Menulis sambil rebahan di atas kasur. Setelah saya bisa duduk baru saya menulis di atas roda. Saya menulis di mana saja. Terkadang di atas kasur, di luar rumah ketika menjemur badan, di mobil sambil menikmati macatnya arus lalulintas, di rumah sakit sambil nunggu panggilan dokter. Ya, pokoknya di mana saja ada di situlah saya menulis. Bahkan ketika sedang terapi pun saya suka menulis   

Di rumah memindahkan Tulisan dari blog dan Facebook.

Di tengah perjalanan ada sahabat (Om Jay) yang saya kenal menghubungi saya. Lewat WhatsApp dan vicol. Dia akhirnya mengajak saya untuk ikut pelatihan menulis. Walau dalam serba keterbatasan dan leher masih memakai alat trakeastomi dan hidung masih memakai NGT untuk selang makan. Saya menyatakan ikut.

Kalau lelah dan pusing saya tidak ikut, tapi materinya saya simpan diaplikasi catatan.
Aplikasi catatan yang ada di HP itu tempat saya menulis setelah itu baru saya share ke blog dan Facebook.

Dari sinilah lahir buku demi buku secara estapet. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Kemustahilan versus realita berwujud keniscayaan. Kalau kita ingin belajar, belajar, dan belajar pasti kita bisa.

Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba keterbatasan, memegang buku  saja susah, begitu juga membuka buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah tangga, Cak Ato  bisa membaca buku untuk memperkaya tulisan sa. Ya, menulis itu identik dengan membaca. Jangan berpikir menjadi penulis kalau malas baca.

Kemudian Cak Ato  memcoba untuk membuka laptop walau berat jari ini untuk menekan hurup dan angka, tapi tetap dipaksakan hingga tanpa sadar sebagai media terapi jari akhirnya kuat menekan huruf-huruf.

Beliau pindahkan tulisan yang ada di blog dan Facebook ke laptop. Lalu di kelompokkan sesuai tema yang di  inginkan. Lalu s edit hingga menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisan sCak Ato  berguru dengan pak Akbar zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Jadilah sebuah buku motivasi.

Inilah karya tulis LUAR BIASA Cak Ato.

Sebelum sakit
1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Belajar Tak Bertepi (2021)
5. Kisah inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

Masih draf
6. Lentera Romadan
7. Menulis itu gampang
8. Aisyeh Menunggu Cinte ( novel) 

 Motivasi Cak Ato  bagi penulis yang di uji sakit, layak untuk direnungkan :

  • Kata orang salah satu terapi penyakit adalah dengan menulis. Mungkin itu betul.  kebetulan yang saya bisa  ketika sakit hanya membaca dan menulis. Jadi hari-hari saya membaca dan menulis. Dengan saya menulis, tanpa disadari pikiran saya tidak terpokus kepada penyakit saya. Saking enaknya menulis hingga saya lupa bahwa diri ini sedang sakit.Tetapi tetap saya berusaha atau ikhtiar periksa dokter dan terapi 

  • Ketika saya sakit saya bercermin kepada nabi Ayub AS. Saya belum seberapahnya. Nabi Ayub begitu sabar. dalam Magnet Rezeki. Mengatakan bahwa musibah itu laksana permen. Musibah itu hanya pembungkusnya, tapi dibalik bungkus itu Allah sudah sediakan beribu kenikmatan. Maka itu, ikhlaskan apa yang terjadi pada diri kita dan terus mencari potensi apa yang masih ada pada diri kita, lalu kembangkan.
  • Selanjutnya, kita butuh sahabat yang memberikan motivasi. Alhamdulillah, istri, anak-anak dan saudara, murid, sahabat   sangat mendukung.
  • Terakhir semua kembali kepada kepada diri kita. Mau sehat, mau sukses, dan lainya. Sekali lagi kembali kepada diri kita.
Sebagai Penutup beliau memberi Motivasi :

Jangan takut untuk menulis, menulis saja. Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti pasti pintar.
Awali menulis yang sederhana, yang  kita bisa dan yang kita kuasai. Mulailah dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah. Untuk memperkaya tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan karya orang lain.

Semoga Pak Suharto senantiasa sehat dan dalam lindungan Allah Azza Wa Jalla.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBONGKAR RAHASIA MENULIS HINGGA MENERBITKAN BUKU

MATSAMA 2021-2022 : TUNJUKAN TARING (Tangkas dan Ringkas) dan TAMANmu (Tanggungjawab dan Iman) MELALUI DARING.

MENULIS BUKU MAYOR DALAM SEMINGGU