JIKA USIA 4O TAHUN

 


"... Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu..." (Al Ahqaf:15)

Ketika seorang hamba sudah mencapai usia 40 tahun. Banyak karunia Allah yang sudah Dia berikan. nikmatnya masa balita, masa remaja , masa masuk usia dewasa, nikmat sehat, nikmat rezaki, nikmat harta, dan segala  macam nikmat yang kita tidak sanggup untuk menghitungnya.

Pertanyaannya: Wahai Hamba yang sudah berusia lebih dari 40 tahun?
"Masa muda kita sudah berlalu, mustahil akan kembali. Apakah waktu bertobat dengan sebenar-benarnya belum tiba?"

Sungguh hal ini menjadi muhasabah luar biasa bagi saya. Bahwa bertambahnya usia bukan jaminan bertambah dewasa dan bijak. Kadang ibadah bertambah,  rajin sholat ke mesjid, rajin mengaji. bahkan sudah bergelar haji. Namun akhlaknya tidak seiring. 

Maka sungguh beruntung manusia yang di beri HIKMAH. Hikmah  yang  bermakna pemahaman. Seperti ditunjukkan dalam ayat:

يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيّاً

Artinya : “Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,” (QS. Maryam Ayat 12).

Ibnu Katsir menerangkan bahwa Kami memberikan kepada Yahya pemahaman, ilmu, kesungguhan memenuhi panggilan kebaikan dan konsisten atasnya (Tafsir al-Qur’an al-Azhim).

Dalam konteks Hikmah sebagai pemahaman, kesungguhan memenuhi panggilan kebaikan serta konsisten di atas kebaikan itu. Bagaimana seseorang yang sudah melewati usia 40 tahun menjadikan segala ilmu yang diraih, hanya merajut pahala kepada Allah. Syahwat dan ego sudah terkontrol dengan Hikmah, hidup serasa bergerak dan berjalan menuju Allah.

Maka tidaklah heran , seorang Rasul yang suci dari dosa, bahkan masih berdoa, memohon kepada Allah : "Ya Allah karuniakanlah ketaqwaan kepada jiwaku dan sucikanlah dia. Engkau sebaik-baiknya yang mensucikannya, Engkau dalah wali dan maulanya" ( Diriwayatkan oleh Muslim dan Nasa'i).

Sebagian ulama mengatakan jika seseorang sudah dikarunia HIKMAH, maka sudah lebih dari cukup. Pandai mengambil hikmah pada setiap apa yang di lihat, di dengar, dirasakan. Sehingga semua yang ada dalam dirinya terbimbing untuk selalu konsisten dalam kebaikan. Maka jika sesudah usia lebih dari 40 tahun,  Allah menjadikan kita SEORANG HAMBA yang pandai mengambil Hikmah, sungguh kita seorang yang beruntung, In Sya Allah !

Nasehat penuh hikmah , kadang tidak harus datang dari seorang ulama besar.

Di suatu hari, pagi menjelang siang. Obrolan ringan terjadi. Dari hanya sekedar situasi kerja, beralih ke konsep dan cerita hidup. Dari kenangan mengabdi sebagai guru - hingga seorang hamba Allah, yang semakin mengalami perubahan orientasi kehidupan. Proses mengajarkan pendewasaan. Peliknya tugas menegarkan hati, untuk tetap konsisten tentang kebaikan. Tidak ada niat untuk berlaku dlalim dan merugikan. Semua dilakukan semata-mata untuk kebaikan bersama. 

"Sakit mengajarkan banyak hikmah. Harta yang terkumpul seolah-olah tidak ada gunanya. Cukuplah rumah sekedar untuk berteduh, tidak lagi ingin membangun rumah, merenov rumah, tidak lagi! Yang ada hanya ingin berbagi. Memastikan paket demi paket bulanan mengalir ke yang membutuhkan rasanya lebih bahagia. Bekerja bukan lagi sekedar uang dan pujian. Namun hanya ingin menjadi manfaat agar bisa berbagi ke lebih banyak orang". 

Tidak ada satupun manusia yang bersih dari perbuatan keji bahkan munkar. Namun memahmi Hikmah akan membuat kita kembali, membersihkan diri. Minta maaf jika bersalah, dan mengucapkan terimakasih pada budi seseorang. Terus menerus mensucikan diri. Mengerahkan segala daya secara maksimal. Memaafkan dan berlapang dada terhadap orang-orang yang mencela, mencaci dan berbuat jahat kepada kita, adalah tanda Kesucian Jiwa. 

Saudaraku jangan lengah saat usiamu sudah melewati 40 tahun! Jangan biarkan tiap detik berlalu sia-sia. Jaga Konsistensi Pikiran, Badan dan Jiwa kita. Untuk tetap selalu Istiqomah . Karena Istiqomah adalah kesempunaan iman dan baiknya keIslaman seseorang. Istiqomah dalam segala aspek. caramu berbiacara, berpakaian, bertindak, semuanya. 

Dalam buku "Rahasia Di Balik Usia 40 Tahun", Dr. Ahmad Annuri, MA. mengupas beberapa sebab utama seseorang bisa tetap istiqomah, antara lain :

1. Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan benar. Memahami syahadat akan melahirkan kataatan luar biasa. Dalam segala aspek kehidupan. Tanpa kata "tapi". Hanya Sami'na Wa Ato'na.

2. Mengkaji Al Qur'an dengan menghayati dan merenungkannya.

3. Iltizam (konsekuen) dalam menjalankan syari'at Allah. Tidak mudah meremehkan aturan Allah yang lain. memilih yang cocok baginya , meninggalkan yang tidak disukai. Lalu membenarkan atau mencukupkan dirinya hanya yang dia sukai saja.

4. Membaca kisah-kisah orang saleh. Bukankah dalam surah Al Fatihah ayat terakhir, kita memohonkan untuk dijauhkan dari jalan orang-orang yang dlalim. Itu adalah petunjuk bagi kita, agar belajar dan mengikuti jalan orang-orang yang saleh. mengambilnya sebagai uswah.

5. Memohon dan memperbanyak doa kepada Allah, agar dikarunia istoqomah di jalan Allah, secara Kaffah, secara total. Bukan hanya sholat saja, atau puasa saja. 

6. Taubatan Nasuha

7. Menjauhi Syirik

8. Bersikap Ihsan, merasa diawasi oleh Allah.

9. Muhasabah, beri waktu untuk introspeksi diri. Hal ini jauh lebih utama daripada sibuk mengoreksi kesalahan orang lain.

10. Mujahadah, berjuang sungguh-sungguh dalam kebanikan di jalan Allah. Miliki aktifitas yang serius dan berkarya secara serius di jalan Allah. 

11. Ikhlas dan mutaba'ah ( mengikuti contoh Rasulullah)

12. Berani dalam melakukan amar ma'ruf nahi munkar . 

13. Senantiasa me nuntut ilmu dan mengamalkannya. 

14. Takut pada Allah, dan ingat siksa neraka.

15. Mencari teman yang salih.

16. Jaga hati, lisan dan anggota badan dari hal-hal yang diharamkan Allah.

17. Sabar dalam ketaatan pada Allah.

18. Sabar dalam menjauhi perbuatan sia-sia , apalgi dosa. Sabar dalam menghadapi ujian dan musibah.

Akhirnya kita berharap, semoga Allah subhanahu Wa Ta'ala, menjadikan kita hamba yang selalu bersyukur kepadaNya. Hamba yang cerdas melakukan akselerasi amal salih, senantiasa bertaubat dan Istiqomah dalam agamaNya.

Marilah kita renungkan kabar gembira yang agung ini !

" Mereka  itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan mereka, bersama penghuni surga, sebagai janji yang benar dan telah dijanjikan kepada mereka" ( Al Ahqaf : 16)

Malang, 7 September 2021





Komentar

  1. Alhamdulillah sangat mencerahkan
    .Lah saya sudah senja Bu Ustadzah banyak bersyukur dan berharap pulang dengan husnul khotimah.

    BalasHapus
  2. Semoga kita selalu mendapat hidayah dari Allah SWT. Aamiin....

    BalasHapus
  3. Jazakumullah Khairan. SDH ingatkan utk tobat

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGATASI WRITER'S BLOCK

MATSAMA 2021-2022 : TUNJUKAN TARING (Tangkas dan Ringkas) dan TAMANmu (Tanggungjawab dan Iman) MELALUI DARING.

MEMBONGKAR RAHASIA MENULIS HINGGA MENERBITKAN BUKU