PROOFREADING SEBELUM MENERBITKAN TULISAN


Menambah ilmu lebih dipentingkan oleh orang yang berakal dari pada mengingat ilmu itu sendiri. Jangan sampai kita ridho dengan ilmu yang kita miliki dan tidak ada lagi keinginan untuk menambah ilmu lagi

Ilmu menulis ternyata  cukup kompleks, meski tidak bisa dikatakan sulit. Artinya jika serius ingin menjadi penulis, pengetahuan dasar tentang materi malam ini wajib dimiliki. Saya lebih senang mengatakan gampang-gampang susah. Butuh pengetahuan , ketekunan sekaligus ketelitian. Maka tak heran jika kebanyakan penulis lebih senang menyerahkan pada yang di nilai lebih profesional.

Apakah itu Proofreading?

Proffreading adalah membaca ulang sebuah tulisan, untuk memeriksa kesalahan teks pada tulisan. 

Nasehat pakar " Tulis saja edit belakangan" memang tidak salah. Jika sudah selesei baru edit. Namun bersikap tergesa-gesa juga kurang bijak. Karena ingin segera publish, sehingga mengabaikan tata bahasa. 

Apa bedanya Proofreading dengan editor?

Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Ada juga yang berpendapat:

Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

Seorang proofreader juga harus memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami pembacanya.Jadi, ia harus dapat mengenali apakah sebuah kalimat efektif, struturnya sudah tepat atau belum, hingga memastikan agar substansi tulisan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.

Tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Seyogyanya sebagai penulis kita juga bertindak sebagai proofreader, sebelum tulisan dipublikasikan di blog atau naskah buku dikirimkan ke penerbit.

Kita juga bisa menggunakan jasa proofreading lain. Seorang proofreader akan menilai karya secara objektif.

Bagaimana langkah- langkah seorang Proofreading?

Ia akan bertindak sebagai seorang “pembaca” dan menilai apakah karya penulis sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Harapannya, setelah melewati tahapan proofreading, karya sang penulis bisa lebih mudah dipahami pembaca.

1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

 3.  Konsistensi nama dan ketentuan

4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Jadi seorang  penulis yang melakukan proofreading sesungguhnya sedang bertindak sebagai seorang “pembaca” dan menilai apakah karya tulisnya sudah bisa dimengerti dengan mudah.

Selanjutnay Mazmo (sapaan beliau) "Jika Anda seorang blogger, meskipun blog merupakan kebebsan pribadi menulis, pembaca juga harus diperhatikan, kesalahan penulisan bisa membuat pembaca tidak nyaman"

Berikut tips dari Mazmo tentang cara mudah untuk memeriksa tulisan. 

1. Baik di Ms Word maupun di blog,  lakukan  pencarian dengan menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F). 

2. Lalu, ketikkan misalnya tanda "," (tanda koma)

3. Makan muncul highlight teks dengan warna kuning. 

4. Setelah itu kita periksa apakah ada kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma. 

5. Hal yang sama lakukan pada tanda baca lainnya. Jika hal ini kita lakukan maka pos blog menjadi bersih dari kesalahan pengetikan.

Perlu juga diperhatikan kesalahan kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan, perlu sedikit keterampilan untuk membedakan keduanya.

Jika kata yang mengikuti di adalah verba atau kata kerja maka di ditulis serangkai dan kata itu ada bentuk aktifnya yaitu jika diberi imbuhan me-. 

Lebih lanjut Mazmo menyarankan bahwa  sebelum dipublikasikan, kita lihat di pratinjau (preview) lalu jika ada kesalahan, pada draf kita tekan tombol CTRL+F  lalu melakukan proses perbaikan tulisan seperti pada video.


Yuk kita lihat contoh sederhana proofreading:

Teks asli

Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita non fiksi. Tetapi cerita non fiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya non fiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Teks Perbaikan

Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita nonfiksi. Tetapi, cerita nonfiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya nonfiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Dalam KBBI: non (adv) tidak; bukan: nonaktif; nonberas

Perlu diperhatikan juga!

Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). Misalnya: Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup. Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya

Alat bantu Proofreading yang terpenting adalah 1. puebi daring; 2. kbbi daring

Saran Mazmo seputar Proofreading:

- Mengedit jangan segera begitu selesai. Endapkan dulu, beberapa saat.

- Cara edit yang efektif, pahami aturan dasar: Struktur, minimal ada S-P.

-  Aturan Huruf kapital, aturan tanda baca, aturan pemenggalan kata, dan sebagainya.

Pesan Mazmo yang sayang jika tidak dicatat:

"Kita tidak mungkin menguasai segalanya, hanya orang-orang tertentu yang ditakdirkan memiliki kompetensi: penulis, proofreader, editor, sekaligus. Berbahagialah Anda yang memiliki talenta ketiganya. Namun setidaknya sebagai penulis memiliki keterampilan minimal sebaga penyunting tulisan sendiri, agar calon pembaca kita memahami apa yang kita maksudkan dalam tulisan"

Pesan Terakhir Mazmo yang sering diabaikan para penulis, catat! : 

 Kalimatmu jangan panjang-panjang, usahakan maksimal 20 kata saja

Pertemuan ke -15 Gelombang 20

Jumat 13 Agustus 2021

PEMATERI             : Susanto, S. Pd.

Moderator                : Maesaroh

Topik                        : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan


Malang , 13 Agustus 2021

Komentar

  1. Efektif resume, keren dengan opening yang menyemangati , rapi dan mantaap

    BalasHapus
  2. Kadang memang tergesa, tapi kadang juga lebih baik selesaikan dulu tulisan. Setelah selesai akan terlihat kesalah dan kekurangan tulisan sendiri. Jadi, kita lakukan swasunting secepatnya agar meminimalkan kesalahan yang dibaca pengunjung kita untuk blog. Sebuah pengalaman pribadi.

    BalasHapus
  3. Lengkap dan makin mantap resume ibu malam ini. Semangat...

    BalasHapus
  4. Resume sebagus gini Bu diyah bilang seadanya.....low profile banget...ini lengkap dan mantap Bu ...

    BalasHapus
  5. banyak belajar dari ibu diyah saya..mantul resumenya

    BalasHapus
  6. tulisan yg rapi dan lengkap infonya.. keren bu

    BalasHapus
  7. Menambah ilmu lebih dipentingkan oleh orang yang berakal dari pada mengingat ilmu itu sendiri. Jangan sampai kita ridho dengan ilmu yang kita miliki dan tidak ada lagi keinginan untuk menambah ilmu lagi.
    Semoga kita tetap fokus untuk terus menambah ilmu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGATASI WRITER'S BLOCK

MATSAMA 2021-2022 : TUNJUKAN TARING (Tangkas dan Ringkas) dan TAMANmu (Tanggungjawab dan Iman) MELALUI DARING.

MEMBONGKAR RAHASIA MENULIS HINGGA MENERBITKAN BUKU